14 Januari 2025
Rusia mengusir diplomat Inggris

Jakarta Timur Pos – Pada Selasa, 26 November, Rusia mengumumkan kalau mereka sudah mengusir seseorang diplomat Inggris yang diprediksi ikut serta dalam aktivitas mata- mata. Departemen Luar Negara Rusia menegaskan kalau mereka tidak hendak membiarkan agen intelijen asing yang tidak terdaftar beroperasi di daerah mereka. Keputusan ini kembali menaikkan catatan panjang perseteruan diplomatik antara Rusia serta Inggris, yang telah terletak dalam kondisi tegang.

Diplomat yang diusir, yang diidentifikasi selaku wakil sekretaris kedutaan, diprediksi ikut serta dalam kegiatan intelijen yang dinilai membahayakan keamanan negeri. Departemen Luar Negara Rusia menghasilkan statment keras yang mengatakan,“ Moskow tidak hendak mentolerir kedatangan anggota intelijen Inggris yang tidak terdaftar di negeri kami.” Tuduhan ini merangsang respon keras serta menaikkan ketegangan di tengah ikatan kedua negeri yang telah bermasalah.

Respon Inggris atas Tuduhan Spionase

Pemerintah Inggris lekas membantah tuduhan tersebut, menegaskan kalau tidak terdapat anggota staf kedutaan mereka yang ikut serta dalam kegiatan spionase. Juru bicara Departemen Luar Negara Inggris mengatakan,“ Tuduhan semacam ini bukan perihal baru untuk kami. Rusia sudah sebagian kali mengajukan klaim yang tidak berdasar terhadap staf kami. Kami hendak membagikan asumsi pada waktunya.” Penolakan ini menaikkan ketegangan diplomatik, mengingat Inggris serta Rusia sudah lama silih melontarkan tuduhan spionase.

Insiden ini timbul di tengah konfrontasi baru antara kedua negeri sehabis Inggris membagikan izin kepada Ukraina buat memakai rudal jarak jauh yang dipasok oleh mereka dalam serbuan ke daerah Rusia. Aksi ini merangsang kemarahan Presiden Vladimir Putin, yang memperingatkan terdapatnya kemampuan pembalasan militer. Ketegangan terus menjadi bertambah kala Rusia menangkap seseorang masyarakat Inggris yang ikut serta dalam konflik di Ukraina, memperparah suasana di antara kedua negeri.

Sejarah Panjang Perselisihan Diplomatik

Ketegangan antara Rusia serta Inggris tidaklah perihal yang baru. Sepanjang bertahun- tahun, kedua negeri sudah silih mengusir diplomat dengan alibi spionase. Tubuh intelijen Rusia, FSB, mengatakan kalau diplomat yang diusir pada Selasa kemudian merupakan pengganti untuk 6 pejabat Inggris yang pula diusir dini tahun ini dengan tuduhan seragam.

Media pemerintah Rusia menyiarkan momen dikala Duta Besar Inggris, Nigel Casey, datang di kantor Departemen Luar Negara Rusia di Moskow, dikelilingi oleh para jurnalis. Momen tersebut menggambarkan betapa seriusnya tuduhan ini serta akibatnya pada ikatan bilateral antara kedua negeri.

Dalam sebagian tahun terakhir, Inggris serta Rusia kerap ikut serta dalam perseteruan diplomatik yang sering mengaitkan pengusiran diplomat, yang jadi simbol ketegangan antara kedua negeri. Insiden ini menaikkan kesusahan untuk upaya membetulkan ikatan antara Moskow serta London, yang terus menjadi susah dilanjutkan dengan terdapatnya serangkaian peristiwa yang terus menjadi meruncing.

Ketegangan ini pula memperlihatkan betapa rumitnya dinamika ikatan Rusia dengan negara- negara Barat, tercantum Inggris. Dengan latar balik konflik di Ukraina serta kebijakan luar negara yang bertolak balik, masa depan ikatan antara Rusia serta Inggris nyatanya terus menjadi suram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *