
https://www.antaranews.com/
Jaktim Pos – Tim Rescue Basarnas Makassar bersama tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi empat penumpang perahu Jolloro (katinting) yang terbalik di perairan selatan Pulau Samalona, Makassar, Sulawesi Selatan. Kejadian ini memicu tindakan cepat dari tim pencarian dan penyelamatan setelah laporan mengenai insiden tersebut diterima.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, mengungkapkan bahwa sebelum empat penumpang ditemukan, tiga orang di antaranya sudah berhasil diselamatkan lebih awal. Tiga korban yang ditemukan itu adalah Imelda (35), Jali (30), dan Ginar (5), yang pada awalnya ditemukan oleh kapal nelayan yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Setelah dievakuasi dari laut, ketiga korban tersebut diserahkan ke kapal Rigid Bouyancy Boat (RBB) untuk kemudian dibawa ke KN SAR Kamajaya. Satu jam setelah penemuan ketiga korban tersebut, tim pencarian akhirnya menemukan Mutmainnah, penumpang keempat yang dilaporkan hilang. Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi pencarian dan penyelamatan secara resmi dinyatakan ditutup.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Keempat penumpang tersebut berlayar menggunakan kapal Jolloro dari Pulau Kodingareng menuju Dermaga Kayu Bangkoa. Namun, dalam perjalanan, kapal yang mereka tumpangi dihantam oleh gelombang tinggi, yang menyebabkan perahu terbalik dan seluruh penumpang terlempar ke laut.
Mendapatkan laporan tentang insiden tersebut, Tim Rescue Basarnas Makassar dan tim SAR gabungan segera melakukan pencarian di lokasi kecelakaan menggunakan kapal RBB. Mereka bergerak cepat untuk menjangkau area di mana kapal tersebut tenggelam, dengan harapan dapat menemukan para korban dalam keadaan selamat.
Tim SAR bekerja secara terkoordinasi, melakukan penyisiran di perairan sekitar Pulau Samalona. Keberhasilan mereka dalam menemukan semua korban dan menyelamatkan nyawa mereka menjadi sebuah pencapaian yang menggembirakan. Setelah penemuan terakhir, pihak Basarnas mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh personel yang telah terlibat dalam operasi SAR tersebut. Koordinasi yang baik antar tim penyelamat menjadi kunci sukses dalam misi ini.
Operasi SAR ini menyoroti pentingnya kewaspadaan saat berlayar di perairan, terutama ketika menghadapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kapal kecil untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan dan mematuhi protokol keselamatan maritim.
Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyatakan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengabaikan keselamatan saat beraktivitas di laut. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam operasi penyelamatan ini,” ujarnya.
Keberhasilan tim SAR dalam misi ini mencerminkan dedikasi dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas, serta memberi harapan bagi keluarga dan masyarakat bahwa bantuan akan selalu ada dalam situasi darurat. Dengan penemuan keempat korban yang selamat, diharapkan mereka dapat pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.