22 Maret 2025
Ketegangan Meningkat: Israel Melancarkan Serangan Udara ke Iran

https://www.merdeka.com/

Jaktim Pos – Israel meluncurkan serangan udara ke Iran pada Sabtu dini hari, 26 Oktober, dengan mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menargetkan lokasi militer sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik oleh Republik Islam ke arah Israel pada awal bulan ini. Ledakan yang terdengar di ibu kota Iran, Teheran, mengindikasikan adanya ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara, meskipun informasi tentang kerusakan atau jumlah korban akibat serangan tersebut belum diumumkan.

Aksi militer ini menandai potensi eskalasi menuju konflik terbuka antara Israel dan Iran, terutama di tengah meningkatnya kekerasan di kawasan Timur Tengah. Kelompok-kelompok militan yang didukung Iran, seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, sudah terlibat dalam pertempuran dengan Israel, menciptakan situasi yang sangat tegang dan berbahaya.

Dalam pernyataan resmi pada hari Sabtu, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan “serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran,” meskipun rincian lebih lanjut mengenai serangan ini tidak dipublikasikan. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menekankan bahwa Iran dan proksinya telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober, termasuk serangan langsung dari wilayah Iran.

Dari laporan media, ledakan terdengar di berbagai lokasi di Teheran, dan beberapa suara diidentifikasi sebagai respons dari sistem pertahanan udara yang aktif di sekitar ibu kota. Namun, televisi pemerintah Iran hanya memberikan informasi singkat dan terfokus pada aktivitas normal warga, berusaha mengecilkan dampak dari insiden tersebut. Salah satu warga Teheran melaporkan mendengar setidaknya tujuh ledakan, namun enggan menyebutkan namanya karena kekhawatiran akan balasan.

Sebagai respons terhadap serangan tersebut, pemerintah Iran menutup wilayah udara negara itu, dengan analisis pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa maskapai penerbangan komersial mengalihkan rutenya jauh dari Iran menuju wilayah Irak, Suriah, dan Lebanon. Di Suriah, dilaporkan juga terjadi serangan rudal dari arah Golan yang menargetkan lokasi-lokasi militer di selatan dan tengah negara tersebut.

Serangan ini berlangsung setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kembali ke AS usai kunjungan ke Timur Tengah. Dalam kunjungan tersebut, pejabat AS telah memperingatkan Israel untuk tidak memperburuk konflik dan menghindari serangan pada lokasi-lokasi nuklir di Iran. Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan bahwa mereka memahami Israel sedang melakukan serangan yang ditargetkan, tetapi menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan langsung AS dalam operasi tersebut.

Sejak serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober, Israel berkomitmen untuk memberikan respons yang tegas. Iran mengklaim bahwa serangan mereka merupakan balasan terhadap tindakan Israel yang mengakibatkan kematian kelompok proksinya, Hizbullah. Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat, dan serangan-serangan terbuka mulai menjadi lebih sering terjadi.

Selama tahun ini, Israel juga terlibat dalam sejumlah serangan terhadap posisi-posisi Iran di Suriah dan Lebanon, yang menargetkan tokoh-tokoh militer Iran. Sementara itu, Iran terus menegaskan bahwa mereka akan membalas setiap serangan terhadap mereka. Konfrontasi antara kedua negara, yang telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam 1979, menunjukkan bahwa situasi di Timur Tengah semakin memburuk dengan potensi terjadinya konflik lebih luas yang melibatkan berbagai aktor regional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *