
https://www.merdeka.com/
Jaktim Pos – Kelompok perlawanan Hizbullah baru saja mengeluarkan laporan terbaru terkait konfrontasi langsung antara pasukannya dan tentara Israel di wilayah perbatasan Lebanon-Palestina. Laporan ini merinci kerugian besar yang dialami pihak Israel, baik dalam hal personel militer maupun peralatan tempur, menurut keterangan yang dikutip dari laman Al Mayadeen.
Hizbullah menegaskan bahwa bentrokan sengit terjadi di lima titik strategis yang membentang dari satu kota ke kota lain di sepanjang perbatasan kedua negara. Dalam konfrontasi ini, pasukan Israel dilaporkan mengalami kerugian besar, termasuk jatuhnya lebih dari 70 korban tewas dan sekitar 600 tentara terluka. Selain itu, puluhan kendaraan militer dan alat tempur juga berhasil dihancurkan oleh Hizbullah.
Kerugian Besar di Pihak Israel
Hizbullah menyebutkan bahwa di antara peralatan tempur yang rusak, terdapat 28 tank Merkava yang hancur. Selain itu, empat buldoser militer dan lima drone Israel turut dijatuhkan dalam pertempuran ini. Secara khusus, Hizbullah berhasil menghancurkan tiga drone Hermes 450 dan satu Hermes 900, yang dikenal sebagai pesawat tanpa awak berteknologi tinggi.
Kerugian ini diklaim belum mencakup kerusakan dan korban di pangkalan militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki. Selain mengalami kerugian besar di garis depan, Israel juga menghadapi serangan rudal dan drone yang terus menargetkan barak dan lokasi militer strategis di dalam wilayah pendudukannya.
Penyusupan Israel dan Perlawanan Hizbullah
Menurut laporan, pasukan Israel sempat mencoba menyusup ke beberapa desa di wilayah Lebanon dengan tujuan memasang bahan peledak di rumah-rumah warga. Upaya ini dimaksudkan untuk menghalangi penggunaan rumah-rumah tersebut sebagai basis operasi Hizbullah.
Namun, Hizbullah tidak tinggal diam. Pasukan rudal mereka aktif melancarkan serangan terhadap posisi militer Israel, baik di sepanjang perbatasan maupun jauh ke dalam wilayah utara Palestina. Serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan pangkalan militer penting milik Israel dan melemahkan pertahanan lawan.
Serangan Udara dan Drone Canggih
Dalam operasi ini, Hizbullah menggunakan drone secara intensif untuk memantau dan menyerang pangkalan militer Israel. Beberapa drone canggih bahkan diluncurkan untuk pertama kalinya dalam konfrontasi ini. Selain menyerang langsung, unit pertahanan udara Hizbullah juga berhasil menembak jatuh beberapa pesawat tempur dan pesawat pengintai Israel yang melanggar wilayah udara Lebanon.
Secara keseluruhan, laporan ini menggambarkan eskalasi konflik yang signifikan di perbatasan Lebanon-Palestina, dengan kerugian besar di pihak Israel. Hizbullah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga terus melakukan serangan balik terhadap tentara Israel di berbagai titik strategis.
Ketegangan di perbatasan ini mengindikasikan bahwa konflik antara kedua belah pihak masih jauh dari selesai dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut di masa mendatang.