14 Januari 2025
Najib Razak Meminta Maaf Terbuka kepada Rakyat Malaysia Terkait Kasus 1MDB

https://www.antaranews.com/

Jaktim Pos – Datuk Seri Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia, telah meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Malaysia terkait kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang terjadi selama masa jabatannya. Permohonan maaf ini disampaikan melalui anaknya, Datuk Mohamad Nizar, dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di Kompleks Mahkamah Kuala Lumpur, serta disiarkan secara daring. Dalam pernyataannya, Najib mengungkapkan rasa sakit yang dirasakannya selama menjalani hukuman penjara selama 26 bulan, di mana ia terus mengikuti perkembangan signifikan terkait kasus 1MDB. Dia menyatakan, “Setiap hari, saya merasa sangat tersakiti mengetahui bahwa semua penipuan di perusahaan itu terjadi ketika berada di bawah pengawasan saya sebagai Menteri Keuangan dan Perdana Menteri.” Najib menegaskan, “Tidak ada hal lain yang bisa saya katakan selain meminta maaf secara terbuka kepada seluruh warga Malaysia.”

Najib Razak dijatuhi hukuman penjara 12 tahun dan denda sebesar RM210 juta (sekitar Rp750 miliar) atas kasus penyalahgunaan kekuasaan, pencucian uang, dan pelanggaran kepercayaan yang terkait dengan dana sebesar RM42 juta (sekitar Rp149 miliar) di SRC International. Namun, Dewan Pengampunan Wilayah Federal telah menyetujui pengurangan hukuman penjara menjadi enam tahun dan denda menjadi RM50 juta (sekitar Rp177,5 miliar) pada Februari 2024. Saat ini, Najib juga menghadapi empat tuduhan terkait penyalahgunaan kekuasaan dalam menerima suap RM2,3 miliar dari dana 1MDB dan 21 tuduhan pencucian uang dalam jumlah yang sama.

Dalam sidang pengadilan baru-baru ini, Najib menegaskan bahwa berdasarkan keputusan pengadilan Swiss terkait eksekutif PetroSaudi dan artikel terbaru dari The Edge, ia bukanlah dalang atau kaki tangan Jho Low dalam penggelapan dana 1MDB. Ia menyatakan, “Saya tidak menyadari bahwa PetroSaudi telah mengalihkan dana 1MDB dan saya tidak langsung mengetahui bahwa saya telah menerima uang dari dana yang dikirimkan 1MDB ke PetroSaudi.” Ia menekankan bahwa ia pada saat itu percaya bahwa dana yang diterimanya adalah kontribusi politik dari Pemerintah Arab Saudi, yang dikonfirmasi dalam proses pengadilan.

Meskipun begitu, Najib mengakui bahwa seharusnya ia mengambil tindakan berbeda ketika berbagai pihak mulai mempertanyakan apa yang terjadi di 1MDB. Ia menyebutkan, “Saya telah memerintahkan berbagai investigasi, tetapi saya cenderung mempercayai penjelasan yang diberikan oleh dewan direksi dan manajemen 1MDB.” Ketika kecurigaan mulai muncul, perhatian utamanya adalah upaya memulihkan posisi keuangan negara dan risiko terhadap hubungan diplomatik di tingkat tertinggi.

Najib mengklaim bahwa ia telah dihukum secara politik meskipun bukanlah penyebab dari segala penyimpangan yang terjadi di 1MDB. Dia menyatakan, “Saya tidak boleh menjadi korban dari segi hukum.” Ia sangat terkejut dengan adanya praktik korupsi dan pelanggaran hukum yang terjadi di dalam 1MDB. Dalam pernyataan tersebut, Najib juga menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kejadian di SRC International dan 1MDB. Ia berharap proses keadilan akan menguntungkan dirinya dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah. “Memikul tanggung jawab secara hukum atas hal-hal yang tidak dilakukan atau diketahui secara sadar adalah tidak adil bagi saya,” ungkapnya dalam pernyataan yang juga diunggah di akun Facebook-nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *