
https://www.merdeka.com
Jakarta Timur Pos – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan pentingnya inovasi daerah sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Ribka saat memberikan sambutan dalam acara Innovative Government Award (IGA) 2024 yang digelar di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (5/12/2024). Dalam sambutannya, Ribka menekankan bahwa inovasi daerah tidak hanya berfungsi sebagai alat strategis untuk meningkatkan daya saing, tetapi juga memainkan peran sentral dalam menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Menurut Ribka, potensi yang belum dimanfaatkan di berbagai daerah dapat digali melalui langkah-langkah inovatif. Pemda diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam, manusia, dan teknologi untuk menciptakan solusi yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung keberlanjutan. Inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah diharapkan dapat mengarah pada pengembangan ekonomi hijau dan biru, yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan serta pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan efisien.
“Dalam upaya menghadirkan inovasi yang tepat, pemerintah perlu berinisiatif meletakkan dan menggali semua potensi yang belum dimanfaatkan. Semua potensi yang ada di daerah masing-masing harus dimaksimalkan untuk kemajuan bersama,” ujar Ribka. Dia juga menambahkan bahwa inovasi ini menjadi elemen yang sangat penting dalam mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan, di mana prinsip keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan daerah.
Selain itu, Ribka juga menggarisbawahi bahwa inovasi daerah harus selaras dengan program-program strategis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Terutama dalam mendukung penguatan sistem pertahanan, kemandirian bangsa, dan pembangunan berkelanjutan. Program-program yang melibatkan pengelolaan energi terbarukan, pengembangan ekonomi kreatif, serta penguatan sektor ekonomi hijau dan biru, harus dijadikan landasan bagi pembangunan daerah yang bertanggung jawab dan visioner.
Ribka lebih lanjut menekankan bahwa inovasi pelayanan publik juga harus menjadi fokus utama pemerintah daerah. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, pelayanan publik yang lebih murah, cerdas, dan mudah diakses menjadi tuntutan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, IGA 2024 yang digelar sebagai ajang apresiasi bagi daerah-daerah terinovatif diharapkan dapat menjadi pemacu bagi pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam berbagai bidang, dari pelayanan publik hingga pengelolaan ekonomi.
“Besar harapan kami agar daerah-daerah yang terpilih sebagai daerah terinovatif dapat menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan inovasi mereka guna memperkuat daya saing, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memajukan bangsa,” tambah Ribka dengan penuh semangat. Melalui ajang IGA, ia berharap seluruh daerah di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan potensi terbaik mereka dalam menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Ribka juga menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap inovasi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah. Masyarakat, menurutnya, memiliki hak untuk menilai apakah inovasi yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka dan membawa manfaat yang nyata. Dengan begitu, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan inovasi daerah dapat terjaga dengan baik.
“Peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian objektif terhadap inovasi yang dilakukan pemerintah daerah sangatlah penting. Masyarakat adalah pihak yang langsung merasakan dampaknya,” ujar Ribka, menutup sambutannya.
Dengan semangat inovasi yang terus berkembang, Ribka berharap setiap daerah dapat menciptakan kebijakan dan program yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan serta memberikan pelayanan publik yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.