20 Maret 2025
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Waspadai Ancaman dan Langkah Mitigasi

https://www.antaranews.com/

Jaktim Pos – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang di Jawa Timur, telah mengalami beberapa kali erupsi yang signifikan pada Sabtu pagi. Dalam rentang waktu antara pukul 00:00 hingga 08:00 WIB, tercatat sembilan kali erupsi yang menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Ketinggian letusan bervariasi antara 300 hingga 600 meter di atas puncak gunung.

Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, letusan pertama terjadi pada pukul 00:09 WIB. Namun, visual letusan saat itu tidak dapat diamati. Kemudian, erupsi kembali terjadi pada pukul 00:47 WIB, dengan tinggi kolom letusan yang teramati mencapai sekitar 300 meter di atas puncak. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dan memiliki intensitas sedang, mengarah ke utara.

Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, melanjutkan aktivitas erupsinya pada pukul 01:22 WIB. Kali ini, tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 400 meter di atas puncak, juga dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dan intensitas sedang, mengarah ke utara. Setelah itu, erupsi kembali terjadi pada pukul 04:47 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak, dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu yang mengarah ke selatan.

Beberapa menit kemudian, pada pukul 05:19 WIB, letusan kembali terjadi, kali ini dengan tinggi sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu yang dihasilkan juga teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Erupsi lainnya juga terjadi pada pukul 05:40 WIB dan 05:51 WIB, dengan tinggi letusan teramati kembali sekitar 300 meter di atas puncak.

Pada pukul 06:23 WIB, letusan yang terjadi mencapai ketinggian 600 meter di atas puncak, dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dan intensitas tebal, mengarah ke barat daya. Aktivitas ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik. Erupsi terakhir dalam rentang waktu tersebut terjadi pada pukul 07:14 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 500 meter di atas puncak.

Liswanto menegaskan bahwa status Gunung Semeru saat ini adalah waspada. Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat. Salah satu langkah pencegahan adalah melarang aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak gunung, karena berisiko terlanda awan panas dan aliran lahar.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi bahaya aliran lahar yang bisa mencapai jarak 13 kilometer dari puncak. Juga, masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena berpotensi terkena lontaran batu pijar.

Pihak PVMBG juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berasal dari puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *