17 April 2025
Puluhan Warga Kampung Loji Jadi Korban Penipuan Jaringan Pemalsu BPJS

https://www.antaranews.com/

Jaktim Pos – Puluhan warga Kampung Loji, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh jaringan pemalsu kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, setidaknya 21 warga telah melapor ke Satreskrim Polres Sukabumi, mengklaim bahwa mereka telah ditipu oleh sindikat yang memalsukan KIS.

Kejadian ini berawal ketika salah seorang warga ingin berobat ke Puskesmas Simpenan dan mendapati bahwa kartu KIS yang dimiliki tidak terdaftar dalam sistem. Hal ini membuatnya merasa curiga dan langsung menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan situasi tersebut.

Ketua RT setempat, Erwan Suhenda, menjelaskan bahwa kasus penipuan ini terungkap setelah dirinya melihat sebuah unggahan di media sosial Facebook, khususnya di Grup Palabuhanratu, yang menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan dengan tarif Rp100 ribu per kartu. Melihat kesempatan ini, Erwan tertarik dan memutuskan untuk menghubungi akun tersebut, beranggapan bahwa layanan ini sangat bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat yang belum memiliki BPJS Kesehatan maupun KIS.

Melalui komunikasi di pesan singkat, Erwan berinteraksi dengan terduga pelaku, yang memberikan informasi secara rinci dan meyakinkan. Setelah merasa cukup percaya, Erwan mengirimkan foto kartu keluarga sebagai bagian dari proses pendaftaran. Keesokan harinya, pelaku mendatangi rumah Erwan dengan membawa enam kartu KIS dan meminta pembayaran sebesar Rp600 ribu, sesuai jumlah jiwa dalam kartu keluarga tersebut.

Setelah melakukan pembayaran, pelaku menjanjikan bahwa kartu akan aktif pada 14 Oktober 2024. Selain itu, ia juga meminta Erwan untuk mempromosikan jasa pembuatan KIS ini kepada warga lain, sambil menyebutkan bahwa kuota pembuatan KIS tersedia untuk 50 orang. Tergoda oleh janji tersebut, Erwan mulai menginformasikan kepada warganya tentang program pembuatan KIS ini. Hasilnya, 15 warga lain tertarik, sehingga total 21 orang mendaftar melalui pelaku.

Namun, ketika Erwan berusaha menggunakan KIS-nya di Puskesmas Simpenan, ia mendapati bahwa kartu tersebut tidak terdaftar. Hal yang sama berlaku bagi seluruh warga yang juga membuat KIS melalui pelaku tersebut. Rasa curiga semakin menguat ketika Erwan mencoba menghubungi pelaku untuk klarifikasi, tetapi nomor ponselnya telah diblokir dan akun Facebook pelaku sudah tidak ada.

Mengetahui bahwa mereka telah ditipu, Erwan bersama dengan warga lainnya yang merasa dirugikan segera melapor ke Polres Sukabumi pada hari Jumat. Kasus ini kini tengah ditangani pihak kepolisian, yang berusaha mengembangkan penyelidikan untuk membongkar jaringan pemalsu kartu BPJS Kesehatan ini.

Pihak kepolisian berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih layanan, terutama yang berkaitan dengan dokumen resmi seperti BPJS Kesehatan atau KIS. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua orang untuk selalu memverifikasi informasi dan tidak mudah percaya pada tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *