SUmber: merdeka.com
Jakarta Timur Pos – Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, memberikan tanggapan terkait kritik mengenai minimnya publikasi tentang Program Strategis Nasional (PSN) pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dedek menjelaskan bahwa pemerintahan saat ini tengah fokus pada pencapaian program-program yang memberikan hasil terbaik dalam waktu yang cepat. Dedek mengungkapkan bahwa di awal pemerintahan Prabowo-Gibran, mereka sedang mengejar program yang dinilai dapat memberikan hasil optimal dengan segera. Ia menekankan bahwa program tersebut dirancang untuk mencapai hasil terbaik dan cepat.
Dalam penjelasannya, Dedek menyampaikan bahwa setiap kepala negara tentu memiliki gaya kerja yang berbeda, sehingga tidak tepat jika membandingkan kinerja pemerintahan Prabowo dengan era Presiden Jokowi. Dedek menggambarkan hal ini dengan mengatakan bahwa gaya kepemimpinan masing-masing presiden memiliki ciri khasnya sendiri, ibarat perbedaan genre musik, ada yang berkarakter keroncong dan ada yang lebih berkarakter dangdut. Oleh karena itu, ia menilai bahwa gaya pemerintahan Prabowo patut dihargai sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang dijalankan.
Dedek juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen untuk bekerja cepat dalam merealisasikan program-program hasil terbaik yang cepat. Beberapa di antaranya mencakup program makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan, dan penyediaan rumah bagi masyarakat. Dedek menyebutkan bahwa ada delapan program unggulan yang menjadi prioritas pemerintah, termasuk upaya untuk mencapai swasembada pangan.
Namun, kritik terkait kurangnya publikasi PSN juga datang dari politisi PDIP, Aria Bima. Aria menilai bahwa pemerintah Prabowo belum cukup mempublikasikan PSN, yang menurutnya sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat. Aria mengungkapkan bahwa rakyat Indonesia, khususnya dari parlemen seperti PDI Perjuangan, sangat menginginkan informasi lebih jelas mengenai program strategis nasional yang sedang dijalankan oleh pemerintahan Prabowo. Aria menambahkan bahwa masyarakat ingin mengetahui program apa yang menjadi prioritas dalam periode pemerintahan ini, terutama di tahun 2025.
Aria menyebutkan bahwa di era Presiden Jokowi, program prioritas pemerintah seperti nawacita sudah jelas terlihat, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan interkonektivitas di berbagai sektor. Ia mengungkapkan bahwa hal yang serupa diharapkan oleh rakyat Indonesia untuk pemerintah Prabowo, dengan penjabaran yang jelas mengenai program-program strategis yang akan dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Walaupun demikian, Aria mengakui bahwa salah satu program yang paling populer dan mendapat dukungan besar dari masyarakat adalah program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintahan Prabowo. Sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR, Aria meyakini bahwa parlemen akan mendukung penuh program ini, terutama jika didukung dengan anggaran yang berkelanjutan dan terencana dengan baik. Ia berharap agar program makan siang gratis ini dapat terus dilaksanakan tanpa terkendala masalah anggaran, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Aria menambahkan bahwa meskipun ada beberapa kritik terkait publikasi program-program pemerintah, ia tetap berharap agar dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, kinerja kabinet kerja dapat terlihat dengan jelas melalui program-program prioritas yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Ia menekankan bahwa untuk memajukan negara, dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh jajaran pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk parlemen, agar program-program strategis dapat berjalan dengan baik.
Dengan berbagai pandangan yang ada, baik dari pemerintah maupun kritik dari pihak oposisi, jelas bahwa masa pemerintahan Prabowo Subianto tengah berfokus pada pencapaian program-program yang memiliki dampak besar bagi masyarakat, meskipun tantangan terkait publikasi dan pemahaman masyarakat terhadap PSN masih menjadi perhatian.
