15 Maret 2025
Pramono Anung Gabungkan Kebijakan Ahok dan Anies untuk Atasi Banjir di Cipete

https://www.merdeka.com/

Jaktim Pos – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengungkapkan rencana kebijakannya untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Pramono berencana untuk memadukan metode kebijakan yang diterapkan oleh dua mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, guna mencegah banjir yang kerap melanda kawasan tersebut. Menurut Pramono, langkah-langkah yang diambil akan mencakup pemanfaatan Pasukan Oranye atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta pembangunan sumur resapan.

Pramono menyatakan, banjir yang terjadi di Cipete merupakan jenis banjir lokal yang disebabkan oleh buruknya pengelolaan saluran air dan selokan di area tersebut. Dalam menghadapi masalah ini, Pramono berencana untuk lebih mengoptimalkan peran Pasukan Oranye, yang akan bertugas secara lebih masif untuk menangani saluran-saluran air di kawasan Cipete. Menurutnya, peran aktif petugas PPSU sangat penting dalam memastikan saluran air tidak tersumbat dan dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya banjir.

Selain itu, Pramono juga berencana untuk memperluas pembangunan sumur resapan di wilayah Cipete. Sumur resapan sendiri merupakan salah satu solusi yang digunakan untuk mengurangi genangan air dengan cara menyerap air hujan ke dalam tanah. Menurut Pramono, sumur resapan akan dibangun di titik-titik yang tidak mengganggu aktivitas transportasi, sehingga tidak akan menghambat mobilitas warga atau mempengaruhi fasilitas umum di sekitar area tersebut. Dengan membangun sumur resapan di beberapa titik strategis, diharapkan banjir di Cipete dapat diminimalkan, terutama di daerah-daerah yang rawan tergenang air.

Tak hanya berfokus pada penanggulangan banjir, Pramono juga menekankan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah menyelesaikan permasalahan mendasar yang dihadapi oleh warga DKI Jakarta, seperti masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Salah satu program yang akan menjadi fokus utama adalah penyelesaian masalah terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Lansia. Pramono menilai bahwa sebagai gubernur, ia akan memastikan bahwa program-program ini berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat maksimal bagi warga DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Pramono juga menyebutkan komitmennya terhadap proyek tanggul laut yang sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebagai mantan Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, Pramono mengungkapkan bahwa dia terlibat langsung dalam keputusan untuk menjadikan proyek tanggul laut ini sebagai PSN. Oleh karena itu, Pramono sangat mendukung keberlanjutan proyek ini. Ia percaya bahwa pembangunan tanggul laut akan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir pesisir yang kerap terjadi di Jakarta.

Pengalaman Pramono dalam mengikuti KTT G20 di Bali juga memberinya perspektif tambahan terkait upaya mitigasi perubahan iklim, termasuk perlunya pembangunan tanggul laut yang tidak hanya mengandalkan struktur beton, tetapi juga dengan memanfaatkan mangrove sebagai bagian dari sistem pertahanan laut. Pramono mengusulkan agar tanggul raksasa sepanjang 11,1 kilometer tersebut tidak hanya dibangun dari beton, tetapi juga mengintegrasikan tanaman mangrove di sekitarnya. Menurutnya, mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung alam, tetapi juga dapat memperkuat daya tahan terhadap gelombang laut dan pasang surut, serta meningkatkan keberagaman hayati di wilayah pesisir.

Dalam hal ini, Pramono juga berharap agar proyek tanggul laut dapat diselesaikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang dipandangnya memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana alam. Dengan visi tersebut, Pramono optimis bahwa Jakarta akan dapat mengurangi risiko banjir, baik yang berasal dari genangan air di perkotaan maupun dari banjir pesisir akibat pasang surut air laut.

Melalui kombinasi kebijakan yang melibatkan pengelolaan saluran air yang lebih baik, pembangunan sumur resapan, dan proyek besar seperti tanggul laut, Pramono Anung bertujuan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih aman, berkelanjutan, dan bebas dari ancaman banjir yang kerap mengganggu kehidupan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *